asli ini kacamata pinjem :D |
Mengapa tiba-tiba memutuskan menulis tentang mata? Beberapa hari ini, teman-teman pada heboh membicarakan kebodohan-kebodohan yang aku alami sambil tertawa terbahak-bahak. Sungguh terlalu, ternyata aku memang orang yang ber-pahala telah membuat mereka tertawa. Sejak itu, bukan cuma mereka yang pengen merangkum semua kebodohan itu jadi satu, aku juga mau. Lalu aku berpikir lagi, ternyata memang selain loading otakku lambat, penglihatanku juga buruk meskipun sudah memakai kacamata. Bukti dari mengapa otakku sangat lambat adalah perilaku ibuk akhir-akhir ini. Jadi, ibuk tiba-tiba sering memasak tumis kerang, kadang ingin sekali bertanya "mengapa buk, mengapa?". Ternyata, kerang adalah hewan laut yang mampu meningkatkan fungsi kecerdasan otak. Cukup jelas 'kan apa tujuan dan motivasi ibuk memasakkan kerang terus-terusan. Karena aku tidak cukup cerdas.
Bagaimana dengan penglihatan buruk? Sekitar setahun yang lalu, aku lagi naik motor bersama teman-teman dari kampus ke sebuah restoran siap saji, jaraknya yah, lumayan. Teman-teman di depan itu sudah pada ngebut agak jauh, karena nggak seberapa hafal jalan, otomatis takut tertinggal. Maya, sebagai saksi mata saat itu nyetir di belakangku, Rome & Putri di depanku. Jalanan sore itu licin, bahkan jemek (tergenang air, haha). Di lampu merah Ngagel, aku mulai melipir-melipir ke kiri, guna menyalip mobil dan menyusul Rome, apa daya ban depan malah masuk lubang selokan yang kecil. Refleks, pengen keluar dari lubang kenistaan, akhirnya, menarik gas kenceng-kenceng. Apa anda sudah dapat mengira apa yang akan terjadi. Mari kita lihat dari sudut pandang Maya. Sedetik sebelumnya, Maya masih lihat di depannya ada punggungku, kemudian ia menoleh ke arah lain selama beberapa saat, di depannya tiba-tiba saya ilang, yang ada malah punggung si Putri. Perlahan ia menengok ke arah selokan besar di sebelah kiri trotoar, kepalaku muncul sedikit demi sedikit, dan sudah dikerubungi beberapa orang yang menolong. Sudah kecebur.
Yang kedua, dengan saksi yang sama, Maya. Malam itu kita berjalan keluar dari SC (Student Center) ke arah parkiran. Suasana teras SC gelap sekali. Kita lagi heboh bercerita sambil jalan. Karena gelap, aku nggak memperhatikan ada sebuah lubang di depan. Lubangnya-pun cuma segede upil, tapi mampu menahan kaki, dan sudah dapat dipastikan bahwa....... akupun ambruk lalu ngesot di pavling-an. Yang ada, si Maya yang sadar tiba-tiba saya berhenti ngomong, dia noleh ke belakang dan bukannya nolong malah tertawa terbahak-bahak. Sungguh iblis. Pernah suatu kali juga dikerjain Tirce sama Putri, waktu guyon-guyon ngerjain Tirce, tiba-tiba si Tirce lepas kacamataku, dan dia lari kemana-mana. Trus dibawa Putri, trus Putri lari kemana-mana. Tidak berkacamata selama beberapa menit, ternyata bikin kliyengan, untung nggak sampai nyembah-nyembah mereka buat balikin kacamata. Rencana iblis terakhir belum sempat dilancarkan Swikee, kalau nanti aku lagi nyebrang jalan, tiba-tiba harus ada yang ngelepas kacamataku. Ternyata aku berteman dengan banyak iblis.
Tapi cerita-cerita itulah yang terus-terusan di-rewind Maya. GOD WHY. Tapi serius, kadang bosan untuk menjawab pertanyaan orang-orang, kamu minus berapa sih, tebel banget? Lama-lama udah kayak robot, menjawab kanan tiga belas kiri lima belas, kanan tiga belas kiri tiga belas. Statement yang paling nggak pernah lupa adalah dari kakak Angga. "Kamu minus segitu banyak kok tenang-tenang aja?". Trus aku kudu ngapain kak? Memohon sama rektor? Ngomong sama petir? Ngomong sama rumput? Mikroba? Amoeba? Penicilin? Saran yang sama juga sering dilontarkan orang-orang, minum jus wortel. Sering aku memohon sama ibu, menyembah telapak kaki ibu agar di-supply wortel segar setiap hari. Yang ada, ibu sering beli pisang. Buat apa coba? Biar pencernaan lancar? Biar nggak sakit beri-beri?
Erlend Øye |
So, is it a curse? or is it a gift?
It is a gift. Meskipun nggak normal, it is better than any other worst possibilities that can happened to my eyes. Dengan begini-pun, saya malah suka aktivitas yang membutuhkan kejelian mata semacam fotografi sama disain. Kadang kekurangan yang kita punya, tetep bisa membuat kita menjadi seseorang yang kita inginkan. :)
coba liat kacamatanya dong :D
BalasHapusmbak, boleh tau FB nya? cz saya gk punya twitter
BalasHapusmungkin disitu kita bisa ngobrol,,, saya jg punya minus 11 dan 10.25 tapi sekarang tinggal minus 0,75 dan 1
Boleh kasih tau saya cara sembuhnya?
HapusSoalnya minus mata saya juga lumayan tinggi
add saya di FB
BalasHapusChristian Andhi S
hai mau bagi info. aku juga minus agak lumayan.. aku dapet info, kalo makan tomat rebus itu ngaruh banget buat nurunin minus.. tapi aku baru coba 2 mingguan sih.. jadi tomat buah di rebus sampe kulitnya pecah, terus di jus sama wortel.. (kalo saran aslinya sih makan tomatnya langsung, tapi saya gakuat. wkwk.) dan baru 2 minggu ini agak lumayan sih kerasa berkurang, ya walaupun kerasanya masih dikit banget..
BalasHapusya bagi info aja sih sesama penderita minus :D
boleh kasih taw gk cara nurunin minus. q minus 11 n 12 rasa bosan sekali memakai kaca mata
BalasHapusAku juga belum pernah ngerasain mata normal kayak apa. Minum air perasan wortel gk berpengaruh apa2
BalasHapusAku juga mata minus tinggi banget, dari kls 1 sd minus 11 kiri kanan. Minum jus wortel campur tomat gak ngaruh apa2.Denger dari dokter lasik cuma bisa mengurangi aja. Sekarang mau coba tetes mata pake bunga kitolod byk orang cocok tapi belum kesampean smp skrg soalnya di daerahku ga ada yg jual ni bunga
BalasHapusmbak aku jg minus 15 kanan kiri. rasanya campur aduk. lihat banyak artikel di google adanya kemungkinan retina detachment yg menyebabkan kebutaan kalau minus tinggi jadi semakin sedih. :(
BalasHapus