#1 Shuffling Week!
Pelajaran yang bisa diambil dari kejadian yg terjadi sepanjang minggu ini adalah:
"Jangan lihat dirimu dari standar yang dipakai orang dalam menilai orang lain. Kita bisa menjadi standar versi kita sendiri dengan memaksimalkan apa yang ada dalam diri kita. Semua orang punya identitas mereka masing-masing, jangan menyamakan karakter, keinginan, dan cita-cita semua orang"
membaca Bumi Manusia yang sampulnya masih kayak gini |
#2 Bumi Manusia, dedicated to Swikee
Buku ini terdiri dari 4 seri (namanya juga tetralogi).
Urutannya adalah sebagai berikut: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak
Langkah, dan Rumah Kaca. Mengambil setting pada zaman penjajahan
Belanda di Hindia alias Indonesia. Bercerita tentang betapa menderitanya
orang-orang pribumi pada saat itu. Meskipun novel ini
termasuk dalam roman yang bercerita tentang masa lampau atau sejarah, tapi kita
bisa ikut merasakan emosi yang dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam cerita
tersebut. Bukan sekedar mengetahui sejarah, tetapi ikut merasakan sejarah itu
sendiri.
Novel ini menceritakan Minke
sebagai tokoh utama seorang siswa HBS (setingkat SMA) yang mengalami pengalaman
hidup luar biasa sejak diajak temannya mengunjungi rumah Nyai Ontosoroh,
kemudian terlibat cinta dengan Annelies, anak Nyai Ontosoroh. Dari sanalah
ujian demi ujian dialaminya. Ia mendengar kisah tentang Nyai Ontosoroh yang
dijual bapaknya kepada Tuan Besar Administratur untuk dijadikan gundik serta
perjuangan Nyai Ontosoroh dalam mendirikan perusahaan Boerderij Buitenzorg.
Nyai Ontosoroh adalah salah satu tokoh favoritku dalam novel ini (so far). Nyai
Ontosoroh adalah seorang pribumi yang dijadikan nyai oleh seorang Eropa totok
bernama Herman Mellema, yang berjuang dengan keringatnya untuk mendirikan serta
mempertahankan perusahaannya. Cara berpikir Nyai Ontosoroh juga lebih maju
dibandingkan wanita pribumi pada umumnya. Sejak bertemu dengan Nyai Ontosoroh
pula, Minke mendapatkan banyak…
Tadi adalah review acak
adul yang tiba-tiba kutemukan di sebuah dokumen word di laptop, meskipun
sudah lama rasanya nggak membaca buku-buku bermutu, thanks a lot to Swikee atas
pinjaman Rumah Kaca-nya, dan mungkin ada sedikit kesan-kesan nantinya tentang
buku ini. Setidaknya, saya juga termasuk orang yang amat udik karena baru (AKAN) tamat
membaca buku seri tetralogi buru ini, padahal membaca Bumi Manusia sudah sejak
DUA tahun yang lalu, hahaha… Benar-benar udik. Lebih jelasnya, karena dasarnya
aku menyukai pelajaran sejarah, semakin memahami bagaimana keadaan bangsa kita
saat itu, maka kita akan jauh lebih bersyukur tinggal di masa kini, walaupun
banyak orang alay-nya (hubungannya?), dan saya ketagihan pengen membaca lebih
banyak buku lagi untuk liburan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar