28.1.12

Shuffling Week & Bumi Manusia



#1 Shuffling Week! 


Pelajaran yang bisa diambil dari kejadian yg terjadi sepanjang minggu ini adalah:

"Jangan lihat dirimu dari standar yang dipakai orang dalam menilai orang lain. Kita bisa menjadi standar versi kita sendiri dengan memaksimalkan apa yang ada dalam diri kita. Semua orang punya identitas mereka masing-masing, jangan menyamakan karakter, keinginan, dan cita-cita semua orang"

membaca Bumi Manusia yang sampulnya masih kayak gini


#2 Bumi Manusia, dedicated to Swikee

Buku ini terdiri dari 4 seri (namanya juga tetralogi). Urutannya adalah sebagai berikut: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Mengambil setting pada zaman penjajahan Belanda di Hindia alias Indonesia. Bercerita tentang betapa menderitanya orang-orang pribumi pada saat itu. Meskipun novel ini termasuk dalam roman yang bercerita tentang masa lampau atau sejarah, tapi kita bisa ikut merasakan emosi yang dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Bukan sekedar mengetahui sejarah, tetapi ikut merasakan sejarah itu sendiri.

Novel ini menceritakan Minke sebagai tokoh utama seorang siswa HBS (setingkat SMA) yang mengalami pengalaman hidup luar biasa sejak diajak temannya mengunjungi rumah Nyai Ontosoroh, kemudian terlibat cinta dengan Annelies, anak Nyai Ontosoroh. Dari sanalah ujian demi ujian dialaminya. Ia mendengar kisah tentang Nyai Ontosoroh yang dijual bapaknya kepada Tuan Besar Administratur untuk dijadikan gundik serta perjuangan Nyai Ontosoroh dalam mendirikan perusahaan Boerderij Buitenzorg. Nyai Ontosoroh adalah salah satu tokoh favoritku dalam novel ini (so far). Nyai Ontosoroh adalah seorang pribumi yang dijadikan nyai oleh seorang Eropa totok bernama Herman Mellema, yang berjuang dengan keringatnya untuk mendirikan serta mempertahankan perusahaannya. Cara berpikir Nyai Ontosoroh juga lebih maju dibandingkan wanita pribumi pada umumnya. Sejak bertemu dengan Nyai Ontosoroh pula, Minke mendapatkan banyak…

Tadi adalah review acak adul yang tiba-tiba kutemukan di sebuah dokumen word di laptop, meskipun sudah lama rasanya nggak membaca buku-buku bermutu, thanks a lot to Swikee atas pinjaman Rumah Kaca-nya, dan mungkin ada sedikit kesan-kesan nantinya tentang buku ini. Setidaknya, saya juga termasuk orang yang amat udik karena baru (AKAN) tamat membaca buku seri tetralogi buru ini, padahal membaca Bumi Manusia sudah sejak DUA tahun yang lalu, hahaha… Benar-benar udik. Lebih jelasnya, karena dasarnya aku menyukai pelajaran sejarah, semakin memahami bagaimana keadaan bangsa kita saat itu, maka kita akan jauh lebih bersyukur tinggal di masa kini, walaupun banyak orang alay-nya (hubungannya?), dan saya ketagihan pengen membaca lebih banyak buku lagi untuk liburan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar