12.11.13

Bila Pagi

Bila pagi mengandung kabut
Lelehan getah turun menyusun embun
Berdecak-decak melawan penyakit semu

Kristal yang dibelai kasar
Berpendar dan menusuk lebih dalam
Tak 'kan pilu dan tak akan pernah pilu

Karena dulunya senja, tak pernah jauh dari pertengahan
Pekatnya identitas yang beriringan
Langkah kusut di trotoar jalanan

Dahulu, tak ada manis yang terlampau hangus
Kini, tak ubahnya gua-gua jiwa yang runtuh
Lagi-lagi terasing di pagi yang disabung malam

Ayolah, kita melompat menepuk sinar matahari
Sekali ini kita saling tinggalkan jurang yang dingin
Berdinding rongsokan

____________________________________________

Surabaya, 26 Maret 2010, 02.00 WIB

Puisi ini saya buat untuk sahabat-sahabat saya, dan kami akan bertemu akhir pekan ini. Ada yang telah pulang dari rantauan serta berbagai kesibukan sudah memisahkan kami bertahun-tahun. Semoga akan ada banyak cerita baru. :)

1 komentar: