23.9.13

What Frank Says

http://25.media.tumblr.com/tumblr_m4p4tq81vU1rucchbo1_500.gif

These are some quotes by Frank Murdoch, the main character of God Bless America. A black comedy movie that exposed about popular culture in America.  The TV and society show shallow mind and idiocy according to Frank and Roxy. Both of them turn their adventure into killing spree. They kill annoying and stupid people they meet. If this movie has the Indonesian version, it would be in three hours duration and it's gonna be super massive! Imagine how lame and stupid our televisions are. So, here we go, Frank, you may speak now!

[On the air] My name is Frank. That’s not important. The important question is: who are you? America has become a cruel and vicious place. We reward the shallowest, the dumbest, the meanest and the loudest. We no longer have any common sense of decency. No sense of shame. There is no right and wrong. The worst qualities in people are looked up to and celebrated. Lying and spreading fear is fine as long as you make money doing it. We’ve become a nation of slogan-saying, bile-spewing hatemongers. We’ve lost our kindness. We’ve lost our soul. What have we become? We take the weakest in our society, we hold them up to be ridiculed, laughed at for our sport and entertainment. Laughed at to the point, where they would literally rather kill themselves than live with us anymore


* * *

It's not nice to laugh at someone who's not all there. It's the same type of freak-show distraction that comes along every time a mighty empire starts collapsing. "American Superstarz" is the new colosseum and I won't participate in watching a show where the weak are torn apart every week for our entertainment. I'm done, really, everything is so "cool" now. I just want it all to stop. I mean, nobody talks about anything anymore. They just regurgitate everything they see on TV, or hear on the radio or watch on the web. When was the last time you had a real conversation with someone without somebody texting or looking at a screen or a monitor over your head? You know, a conversation about something that wasn't celebrities, gossip, sports, or pop politics. You know, something important, something personal


* * *

I mean, why have a civilization anymore if we no longer are interested in being civilized?


* * *

That's one of the problems of your generation. You can't enjoy anything unless it was recorded. You were there. You lived it. Isn't that enough of an experience? I mean, next time you want to remember something, instead of taking out your cell phone, why don't you take a picture of it with your brain camera? I mean, when I was your age, nobody tweeted, yet we managed to have experiences. You know, a phone was attached to a wall back at the house. It didn't have a camera


* * *

16.9.13

Museum Kesehatan Surabaya


Saya masih percaya, Surabaya is not all about malls and such things. Menemukan sesuatu di Surabaya itu nggak harus mahal. Ada komunitas yang dengan berjalan kaki saja bisa menikmati kota Surabaya dengan lebih seloww, pelan-pelan di tengah kecepatan jalanan ala ibukota. Kadang kita nggak menyangka dengan hal-hal yang bisa kita temukan di tempat yang kita lewati setiap hari. Kali ini saya dan kawan-kawan akan mengunjungi sebuah tempat yang setengah awesome dan setengah kemistis. Siang itu, pada hari Jemuah (sori ilat jowo) tanggal 13 September 2013, kami yang kebetulan plonga-plongo di kampus secara spontan diajak Tjetje Puspitje ke Museum Kesehatan di Jalan Indrapura. Jalan ini familiar banget buat saya, karena sudah bertahun-tahun sering diajak ayah andok mie ayam di gang sebelahnya museum persis. Kalau mau mampir lumayan juga bisa dijadikan pengucur keringat diantara panas turbo-nya Surabaya. Oiya, namanya Mie Ayam Tuban Pak Suci. Selama masih kerja di Perak, ayah saya sering makan siang disini. Tips aja, kalau jam makan siang mendingan bawa meja kursi sendiri ya, soalnya pasti bakal padat penduduk. 

Sebenernya ini mau bahas mie ayam apa museum sih. Haha, oke, karena terlanjur nganggur, kami-pun berangkat juga menuju tempat yang dituju *kebiasaan mbulet*. Kami berangkat dari kampus sekitar pukul setengah dua belas, dan panasnya berkibar di udara. Ternyata, setelah sampai lokasi, museum-nya tutup karena istirahat Soljum alias Sholat Jum'at. Bukan museum-nya yang Soljum, tapi staf-nya. Akhirnya kami kembali nganggur kayak kapstok kumbahan. Kami malah ngobrol kesana kemari sambil lompat-lompat, push up, nari remo, main lompat tali, nanem jagung, pokoknya segala macam aktivitas. Saat itu kebetulan yang berkunjung hanya kami dan beberapa butir anak-anak. Tiket masuknya lebih murah daripada karcis parkir di jobfair *eh*, cukup Rp 1500 saja. 

Ada banyak hal yang mungkin di masa modern ini, kita belum kepikiran gimana ya masyakarat Indonesia dulu bisa bertahan dengan masalah kesehatan. Di sini ada banyak pengetahuan tentang pengobatan alternatif  serta alat-alatnya yang sering ditempuh oleh masyarakat dulu, khususnya di Jawa. Jangankan dulu, sekarang saja masih banyak masyarakat yang masih percaya dengan hal-hal berbau klenik. Di museum ini dijelaskan juga beserta benda-benda yang dimaksud, mulai dari alat persantet-an, boneka jelangkung, alat-alat sangkal putung (yang biasa mengobati orang-orang yang retak atau patah tulang hanya dengan dipijit), obat-obat herbal, serta alat-alat kesehatan lainnya. Selain yang tradisional, disini juga dipajang berbagai macam alat kesehatan yang digunakan pada zaman kolonial. Di bagian ini, masyarakat mulai tersentuh teknologi kesehatan yang mutakhir pada era-nya. Disini dipajang kursi melahirkan, kursi yang di dokter gigi tapi jaman dulu, alat memeriksa mata, dan lain sebagainya. Bahkan ada juga kursi roda jaman dulu yang menurut saya, itu horor banget. Banyak banget hal yang bisa dilihat disini dan bisa bikin kita berpikir "wow, ternyata gitu ya". Untuk melihat yang wow wow lainnya serta lebih lengkapnya, silakan datang kalau lagi nganggur kayak kami, hehehe. Intinya sih, kita bisa melihat transformasi dunia medis yang terjadi di tempat kita berdiri sekarang *bahasanya*. 

oke fotonya kurang kesehatan banget, hehehe. maaf ya kalo diambil dari camera 360 :D

turn table jaman bien
botol scotch jaman bien dan super gede lebih gede dari botol kecap *Duh*

Tempat ini juga cocok buat yang suka menjelajahi tempat nan seram. Selanjutnya adalah pengalaman seram kami. Ketika memasuki ruangan besar yang berisi mesin-mesin besar alat kesehatan, saya sempat tertarik dengan salah satu benda yang ada disana. Intinya, bikin saya berpikir, kok ada benda ini di sini ya. Meskipun kalian nggak punya kelebihan untuk melihat benda halus yang imut dan bersahaja *duh*, mungkin kalian bisa merasakan sesuatu. Kalau saya sih merasa, meskipun cuma perasaan kurang nyaman. Ada banyak kejutan-kejutan yang bisa kalian temukan seiring dengan semakin kalian masuk ke dalam ruangan yang lebih sempit apalagi nanti kalian bisa menemukan sebuah ruangan bertuliskan "Ruang Dunia Lain" yang ternyata nggak ada hubungannya dengan acara dunia lain, tapi konten-nya sih sama *aduh*. Awalnya saya juga cuma menepis perasaan ndak enak itu karena mungkin saya merasa agak parno dengan benda-benda lawas atau gimana. Tapi setelah ketemu mas-mas penjaga museum, teman saya Putri nanya dan saya hanya mepet di salah satu lemari sambil garuk-garuk karena mas tersebut menceritakan hal yang sungguh kemistis mengenai tempat tersebut. Lebih jelasnya, kalau kalian berkunjung ke sana dan menemui ada staf-nya mas-mas yang masih muda, coba iseng-iseng tanya deh tentang hal-hal yang mengganjal selama berwisata melihat benda-benda lawas nan epik ini. 

Ada satu hal lagi yang mengganjal di pikiran kami saat itu, dan kami sempat memperbincangkan. Di museum ini bukan hanya kesehatan yang bersifat umum saja yang dipajang, namun juga yang berhubungan dengan penyakit kelamin. Saat itu, Romce teman kami tertarik dengan sebuah album tua yang sengaja dipajang di atas meja. Karena isinya benar-benar foto lawas hitam putih, dia nggak berani. Kami-pun melihat bersama. Ternyata isinya adalah foto-foto ya tentang penyakit kelamin. Sayangnya, foto-foto itu tidak diisi dengan keterangan yang jelas tentang jenis penyakit kelamin apakah itu. Sebenarnya informasi itu perlu sih sebagai trivia. Selain itu juga dipajang beberapa alat-alat yang digunakan masturbasi pada zaman dulu, baik untuk pria maupun wanita. Nah, mengapa kami pikir museum ini butuh staf untuk mengawasi atau sekedar memberikan informasi kecil. Saat itu kami datang bersama anak-anak kecil, nggak kebayang aja bagaimana kalau mereka melihat hal-hal tadi. Untungnya, mereka pada saat itu tidak melihat keberadaan benda-benda yang dewasa itu. Sedangkan kalau ada staf yang menjaga, mereka bisa mengalihkan. Nggak harus stand by sih, cuma kalau ada anak kecil aja. 'Kan kasian, belum wayahnya. Yaudah, sekian dulu sist jalan-jalannya, akhirnya kami kembali ke kampus.

berkunjung bersama anak sekitar

amilia romce meratap
sepeda ini gede abis
personil hari ini di depan auditorium fib, menjelang halal-bihalal edsa

9.9.13

The Coolness of Guys With Glasses!

Oke, ini adalah posting-an paling random akibat kebuntuan mendalam saat mengerjakan sesuatu malam ini. Sebelum menuju corel dan photoshop untuk malam yang panjang ini, ada baiknya menilik sejenak beberapa vitamin A dibawah ini. Sejenak menyegarkan segala pahit yang menyelimuti mata. Pagi ini cukup bahagia diisi dengan psikotes maha indah yang pernah tercipta, bernama tes pauli yang penuh dengan angka-angka berbaris rapi. Kemudian bobok siang menjelang maghrib dimana didalamnya saya bermimpi ikut tes juga. Tapi bukan gara-gara sekumpulan tes itu, kemudian tiba-tiba menganggap bahwa pria berkacamata itu keren, terlihat cerdas tanpa pengaruh micin dan vetsin. Entah mengapa, bagi saya tingkat keajaiban serta ke-awesome-an mereka jadi bertambah subur ketika mengenakan kacamata, asal yang dipakai bukan layar kaca ya xes < #tips. Pemicu utama pendapat saya ini adalah keseringan googling gambar dengan keyword [guys glasses hipster tumblr] [iiiikh kepek ikhhhh] hahaha, ndak lah xist, awalnya gara-gara nonton filem (salah satu pemeran utamanya) yang nanti saya tampilkan di akhir acara. Jadi, berikut adalah pria-pria terpilih sebagai yang jiwit-able serta gemesh-able karena kacamata yang menggantung mesra memayungi mata nan teduh indah merona. Semoga posting-an penyegaran ini bisa membuat mata bertahan hingga pagi menjelang. Jadi, mohon maaf kalau agak impulsif ya. xDDDDDDD

#1. LOUIS TOMLINSON OF ONE DIRECTION

Banyak yang bilang doski imut abis dengan kacamata dan beanie, itu loh kupluk yang biasa dipake para penjaga villa, hahaha. Tapi tanpa beanie pun kamyu tetap imut kok cint. Doski ini cukup visioner untuk dijadikan pendamping hidup karena usia-nya yang paling tua (ehm, matang) di grup nasidaria One Direction. Ketjoep miring untuk Louis, ululululululu.

http://25.media.tumblr.com/tumblr_m2ljjdL7Mf1ru3c52o1_400.jpg

#2. JACK STEADMAN OF BOMBAY BICYCLE CLUB

Coba deh tonton vidio klip-nya Bombay Bicycle Club yang Always Like This. Doski terlihat seperti nerdy yang amat caem. Nanti kalo ndak males saya ganti deh gambar-nya yang dari vidio itu ya (blogger pemalas). Doski itu terlihat murah senyum abis apalagi pas di vidio yang judulnya Shuffle. Suaranya juga cocok dijadikan bekal untuk membacakan dongeng Timun Mas untuk anak-anak kita kelak ya mas. Khakhakhaaa.

http://d3c1jucybpy4ua.cloudfront.net/data/2735/feature/Jack-Steadman.jpg?1319799039
#3. ERLEND ØYE OF KINGS OF CONVENIENCE

This geek is super talented. Siapa sih yang gak betah ndengerin lagu-lagunya KOC berjam-jam di bawah lindungan hujan dan sore yang bahagia. Dari dulu emang nge-fans banget sama semua jenis kacamata yang dipake Erlend di foto-foto atau-pun vidio-nya. Dan pahamilah baik-baik, ternyata kacamata-nya Erlend kalau dilihat dari samping tebel juga lho. Makanya, mungkin suatu saat nanti kami bisa bekerja sama membuka usaha optik di Jalan Blauran. Doakan ya.

http://blog.iso50.com/wp-content/uploads/2008/07/erlendoye.jpg
#4. JOE BROOKS
Mungkin cewek-cewek yang suka sama keyword: glasses hipster tumblr boys, lelaki ini memenuhi kriteria banget loh xist. Meskipun doski cuma berkacamata di vidio-nya doski yang judulnya Superman. Macak-macak Clark Kent gitu kalik ya. 

http://cache.vevo.com/Content/VevoImages/video/BE845A0649B0A155946A06B850E0CC4F.jpg
#5. CAMERON MITCHELL (GLEE PROJECT)
Bukan, ini bukan Diego Michels pacarnya Nikita Willy. Doski ini terkenal abis gara-gara nongol di Glee gitu deh. Suaranya itu juga subhanallah-able banget deh xist. Cocok banget buat ngebangunin pagi kamu tiap harinya. Uwuwuwuuwuw.

http://images.wikia.com/gleeusers/images/5/58/Cameron-mitchell-and-guitar-gallery-1-.jpg
#6. BRENDON URIE OF PANIC! AT THE DISCO
Mungkin kalau nongol di vidio, mas yang dulunya emo abis ini jarang pakai kacamata ya. Waktu itu iseng-iseng lagi buka favim gitu dan mengetikkan nama yang di atas dan menemukan gambar doski berkacamata gitu. Ke-imut-an doski jadi tambah bertambah apalagi setelah terkikis ketika kamu liat foto dia waktu masih emo gitu. Tapi sejak pertama muntjul di I Write Sins Not Tragedy, doski udah lucu banget dan gayanya yang mesti mencak-mencak unyu di video itu bikin rawwr.

http://s5.favim.com/orig/54/boy-brendon-urie-glasses-panic-at-the-disco-Favim.com-520275.jpg
Dan pemirrsaaaa...

Sampailah kita di penghujung acara

Sesaat lagi adalah yang saya janjikan di awal........................

Tigak

Duwakkk

Saaaaatuuuuuuukkk

#7. RAMON Y TUNGKA DI CATATAN AKHIR SEKOLAH

Iyakk, ini dia, yang terakhir merupakan warga negara Indonesia sebagai pemenang kompetisi yang didukung oleh Optik Melambai. Ehehe, kayaknya diantara para finalis yang diatas, cuma mas ini yang aktor ya. Yaudah selamat ya mas kece yang kece-nya super pecah diatas batas normal standar ke-kece-an (mbulet ae) apalagi pas jadi Agni di film Indonesia yang juga salah satu favorit saya ini.

http://www.indonesianfilmcenter.com/images/gallery/gallery_cas.jpg
Yaudah, sekarang kembali ke kehidupan nyata. Terima kasih atas perhatian Anda. Kalau nggak perhatian kasihan sama yang nggak dikasih perhatian (duh!).