5.11.17

Snapshots with Xiaomi Redmi 4A

Holaa... It's been a while ya.

Jadi ceritanya kali ini pengen sharing aja. Sekitar 6 bulan yang lalu beli smartphone ini. Setelah sebelumnya memakai merk Asus zenfone 4s yang ngga seberapa suka sama kameranya karena resolusinya masih cenderung pecah, warna fotonya lebih ke kuning (white balance nya), capture nya lama. Kalau masalah telepon genggam mah saya ngga terlalu ngebet dan pengen beli yang mahal-mahal, nggak sampai yang obsessed banget. Karena sering nyobain Xiaomi nya temen dan hasilnya bagus, akhirnya pilihan saya jatuh pada merk ini. Alesannya ya karena suka foto-foto ga jelas buat instagram, jadi butuh ponsel yang hasil nya bagus. Karena hal yang paling penting dari sebuah ponsel bagiku sih cuma kamera, RAM, ama baterai.

So far, suka sama hasilnya kok, mirip sama DSLR lah warnanya, gambarnya juga jernih. Jadinya sekarang males banget bawa kamera kemana-mana. Buat yang mau intip hasilnya gimana. Let's take a look below photos. Tapi ini udah di edit sih. My favorite editing apps are VSCO and Snapseed. For more snapshots, go stalk my instagram: @__inggtt

FYI, saya beli Xiaomi ini di Erafone, takut beli onglen gaes. Disini lengkap ama garansinya.

First photo taken

Ini gak disponsori Visval Bags yak, aahaha

Taken at Graha Pacific Surabaya, my office building

 Mencoba minimum

My favorite Shoes

Traditional Market

Sunday Morning 
Hasil bumi



Old Buildings

8.2.17

Ciri-ciri Orang Introvert


"Nanti siang kita ada acara makan-makan di kantor sebelah, ikut yuk"
"Ngg.. sorry nih, ada acara kayaknya"

Reality: pulang, nonton film / baca buku

Siapa yang sering banget seperti ini? Meskipun dalam pergaulan dengan teman-teman kadang saya dikenal asal nyablak/ njeplak, dari lubuk hati yang terdalam (ceilah) sebenarnya saya orangnya pendiam. Tapi introvert itu bukan berarti pendiam sih. Introvert bisa jadi orang yang suka menghabiskan waktunya sendirian. Kalau saya pribadi sih suka keramaian, misalnya suka heboh kalau ketemu banyak teman. Tetapi saya juga suka sekali menyendiri. Apakah kamu termasuk orang introvert seperti saya juga? Berikut beberapa poin yang saya kutip dari Huffington Post:

1. Nggak suka obrolan basa-basi. Ini biasanya terjadi pada saat awkward moment ya, saya sering mengalaminya ketika ngobrol sama  orang yang lebih tua atau orang asing yang lagi nungguin hal bareng. Misalnya di ruang tunggu rumah sakit, nungguin bakul rujak, nungguin permak jins, haha momennya gak elit banget ye. Tetapi kalau sama orang yang seumuran saya jarang ngalamin hal kayak gini, kecuali sama cowok. Iya, saya kan tipikal remaja pemalu dan menjaga sopan santun dalam adab bergaul, hahaha. Tapi tergantung cowoknya juga, kalau orangnya agak nyablak, biasanya ya kebawa. 

2. You often feel alone in a crowd. Ini sering banget terjadi, misalnya kita lagi heboh kumpul bareng temen-temen lama misalnya. All of sudden, tiba-tiba jadi ngerasa sendirian ditengah gelak tawa. Kadang juga pengen tiba-tiba ngibrit aja gitu. Apalagi ketika kita udah nggak interest sama yang lagi mereka bahas. Yah, kadang seputar pertanyaan-pertanyaan klise gitu. Ada satu momen lagi yang bisa bikin kita ngerasain hal kayak gini: nonton konser band yang liriknya bikin galau. 

3. Menjaga jaringan pertemanan demi tujuan tertentu. Misalnya nih, kita harus jaga hubungan kita sama seseorang supaya karir kita aman-aman aja. Itu menyiksa banget buat kaum introvert, penuh dengan kepalsuan lah istilahnya ya ujung-ujungnya. Mungkin pernah sih ngalamin sekali dua kali. 

4. You’ve been called “too intense.” Kadang suka aja ngobrol yang aneh-aneh yang jarang banget dibahas sama orang pada umumnya. Suka nonton film atau membaca buku yang bikin mikir? Sejauh ini film favorit yang bisa bikin nangis termehek-mehek adalah "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" (2004). Saya butuh dua kali nonton film itu sampai bener-bener memahami maksud dan tujuannya. Trus baru sadar, gimana ya rasanya ketika kita sakit hati sama seseorang dan pengen menghapusnya dari ingatan kita. Saya juga suka banget sama camera movement-nya yang slow, kehidupan yang sepi dan dingin. Kapan-kapan boleh deh saya bahas film ini di blog ya. 

5. Suka menghabiskan waktu senggang sendirian. Nggak bosen di rumah sendirian sambil minum kopi/ teh dan baca buku. Bagi introvert, ini yang dinamakan ngisi baterai biar kembali segar dan bugar. Nggak cuman di tempat yang sepi, kadang saya sering banget pergi ke mall sendirian. Terkadang bersepeda sendirian ke car free day atau sekedar duduk sambil dengerin musik lewat HP di Taman Ekspresi di tepi Golden River alias Kalimas. Banyak orang yang heran kalau saya menceritakan hal tersebut "Kok bisa sih?". Saya terbiasa banget kemana-mana sendirian and pretty much enjoy it. Tapi saya tetep butuh pendamping hidup lhooooo. Hahaha.

6. You have a constantly running inner monologue. “Extroverts don’t have the same internal talking as we do,” says Olsen Laney. “Most introverts need to think first and talk later.” Di waktu kita nungguin sesuatu, misalnya di ruang tunggu atau nunggu ayam di KFC, nunggu antri pentol colek, terkadang saya suka memperhatikan sekeliling sambil ngomong sendiri di dalam kepala saya sendiri. It's kinda weird, I know.

7. Low blood pressure. A 2006 Japanese study found that introverts tend to have lower blood pressure than their extroverted counterparts. Interesting fact! Saya juga mengalami darah rendah lho, kalau pas lagi rendah banget bikin sedih, bisa sampai keringat dingin dan muntah-muntah. 

8. You're a writer! seseorang bisa berfikir sangat kreatif ketika mereka lagi sendirian. Selain itu, juga lebih enak berkomunikasi lewat tulisan dibandingkan ketemu langsung. Terkadang saya nggak punya teman yang enak atau pas untuk diajak ngobrol tentang topik tertentu, bisa jadi tiba-tiba ga nemu aja gitu. Akhirnya saya lebih sering menuangkannya lewat jurnal/ buku harian (yes, I'm still writing journal!) dan blog. 

Untuk bacaan lebih lanjut serta fun facts mengenai introvert bisa kalian baca di sini.