27.10.13

Sekuel Zine Turis Kecetit: Turis Nebeng #2

beberapa zine yang dirampok dari zine picnic #3 pagi ini. (turis nebeng #2 oleh maya+saya, bike oleh mbak Anitha Silvia, Brielle #2 oleh Adrea+Gita, serta Ingustrasi #2 oleh mas Rici)
Akhirnya Zine Picnic #3 kembali digelar di Jalan Raya Darmo, Surabaya di tengah riuh dan asiknya Car Free Day. Sambil menggelar lapak, membaca zine, dan mamam mamam roti, saling berkenalan dan melirik anjing-anjing unyu sedang jalan sehat (beserta pemiliknya yang unyu). Sebenarnya pagi ini lupa membawa kamera dan hp saya sedang sakaratul maut memory card-nya, jadi ga sempet fotoin lapak yang banyak zine bergizi-nya. Yang paling berkesan dari beberapa zine yang saya baca on the spot, tadi ada zine dari Pontianak (lupa judulnya) yang keren dan lucu bahasannya, jadi pengen baca lagi (belum selesai baca).

Tadi ketika menggelar lapak, banyak orang yang menanyakan pada kami tentang zine yang digelar serta apa itu zine. Kemudian mbak Tinta menjawabnya dengan diplomatis hehe. Awalnya saya baru tahu tentang zine ya sejak mengenal C2O library, sebelumnya sih menganggap zine itu identik dengan punk zine, underground (mungkin masih ada orang yang beranggapan demikian). Tapi, seperti yang mas Rici bilang tadi, padahal zine di luar lebih banyak dibikin oleh kaum weirdo. Tapi di luar mungkin zine itu hampir sama kayak disini yang akrab dan identik dengan kaum pustakawan dan tentunya mengusung semangat do-it-yourself. Kayaknya sih mayoritas-nya lebih ke art-zine dan literature. Buat yang masih belum familiar dan wondering, zine iku opo seh. Zine itu kayak self-published magazine, tapi versi sederhananya magazine, dimana kita bisa menyebarkan informasi secara bebas, kreatif serta menyebarkannya secara mandiri. Selain itu zine biasa diproduksi dengan cara di-foto kopi, tapi nggak harus sih, banyak juga yang lebih mutakhir. Konten dari zine nggak melulu tentang tulisan tapi juga ilustrasi atau gambar-gambar lucu, infografis, dan lain sebagainya. Kalau jenis konten-nya bisa jadi luas banget dan bisa mencakup apa saja, bisa juga yang berasal dari keseharian kita atau mungkin kritik sosial? Jadi yang underground nggak selalu identik dengan punk kok, hehe. Mungkin Turis Kecetit juga underground kalau turis-nya mberangkang di gorong-gorong. *oke mulai ga fokus*

Sedangkan zine kami sendiri lebih ringan dan menghibur (semoga), kami ingin menunjukkan tentang segala hal yang unik di jalan, terutama tulisan-tulisan dekat lampu merah, jidat truk, bemo, dan lain sebagainya. Yak, sekian berbagi tentang apa itu zine, semoga barokah. Sampai jumpa di lain kesempatan. 

21.10.13

A Bitten Butter Cookie and Tea


Ini sih bukan buat sarapan, karena cuma mampu mengganjal lambung bagian pojokan pula. Tapi harus saya akui, lumayan enak untuk pagi yang masih suci karena belum ternodai siksaan panas Surabaya yang menyengsarakan. Beberapa menit kemudian setelah sarapan yang elegan: ma'em sego, sambel, tempe goreng, endhog goreng, sayur asem. FAIL! Hahaha.. Entah mengapa mungkin bagi kebanyakan orang, sarapan itu harus yang nasinya kemebul dan ikan yang banyak, makan dengan lekoh. Tapi ada juga sih yang tiba-tiba update di media sosial menampakkan sejumput roti dan selai ala sarapan di sinetron layar kaca. Saya sih fleksibel kayak produk pohon kelapa *ngomong opo sih*. Jadi saya suka banget sama blog Simply Breakfast yang punya konsep simpel, foto menu sarapan sehari-hari. Kalo dibikin project sarapan Indonesia pasti keren banget, sampai nasi panas diuyahi atau nasi kecap telor ceplok ikut dimasukin, hehe. 

*Saya amat menyukai dua menu terakhir yang di atas. Jadi ini fotonya udah elegan tapi bahasannya kok ya kurang mencermikan. :))

19.10.13

Instead of Being Decayed

artificial sun
Kehilangan diri selama beberapa hari. Iya, ada banyak hal yang tiba-tiba membangunkanku, dan puncaknya adalah hari ini. Kemarin sore mencoba menikmati waktu sendirian mendengarkan beberapa lagu sampai senja permisi mau lewat. Secara umum, kondisi kejiwaan memang sedang agak labil. Berawal dari tepat seminggu yang lalu ibu sakit, serta terjadi-nya percekcokan antara orang tua dan saya, sehingga saya merasa tertampar dan terlihat agak gelisah dan kalut. Kejadian yang membuat saya berpikir "I want my youth!" ketika kamu merasa semua itu terampas karena harus memberi ekstra perhatian kepada orang tua yang telah lanjut usia. Selanjutnya, setelah sehari dua hari ber-hak mendapatkan hal itu dengan mengesampingkan keadaan mereka, tiba-tiba semua jenis makhluk mulai dari astral sampai mikroorganisme memelototimu karena bertindak amat egois. I'm young, they're old, I like festivities, they want peace. Walaupun aku sendiri kadang berpikir, bahwa apapun masalahku, aku bertahan hidup untuk mereka, bukan hanya untuk diriku sendiri. 

Hal yang bikin resah selanjutnya adalah soal pekerjaan dan keinginan yang amat besar untuk mencoba beasiswa S2. Hal ini akibat melihat beberapa brosur beasiswa terpampang di beberapa booth saat beberapa hari yang lalu saya pergi ke job fair, so tempting. Dan sekarang khawatir akan masa depan. Perasaan jadi makin campur aduk ketika harus merasa jengkel dengan seseorang yang selama ini sudah cukup banyak melukai, tapi pada akhirnya merasa ya sudahlah mungkin saya terlalu sensitif. Kemudian semuanya meledak pada suatu waktu dan kembali saya merasa harus tetap diam dan pura-pura tidak peduli (kecuali mangkel di twitter hoooh!). FYI, be careful with your attitude, girl. You may hurt me, trying to prove that you are always right. It's not your life, you can't judge just because it seems like I do the wrong thing. There are million things you don't even know about me, since you're not my mother. If you want to be the only one who always do the right things, go try defeat God now! 

Dan ketika harus menghadapi 'makroorganisme' yang suka 'play ribet'. Duh, masih ada ya?

Memang akhir-akhir ini merasa mangkel dengan berbagai alasan. Tapi biasanya sih cuma sesaat saja. Sebentar saja juga sudah mencoba tidak peduli. Oya, oya, oya... Meskipun kepo itu kadang memiliki relasi yang amat dekat dengan perasaan negatif, tersakiti, dan lain sebagainya. Tiba-tiba sore ini tadi saya merasakan kepo yang bermanfaat yang membuat saya berpikir sedikit optimis demi masa depan. Ada banyak orang-orang hebat membuatmu yang biasanya sok hebat tiba-tiba merasa kecil. 

Selain itu, kini saya dan ayahanda sedang galak-galaknya mencanangkan gerakan "Jalan Kaki Setiap Pagi Dari Rumah Ke Mana-Mana Sak-Kesel-E" hal ini dilakukan demi menumbuhkan jiwa yang sehat serta pikiran yang jernih. Tempat yang paling saya suka adalah ketika lewat depan kecamatan Sukomanunggal, ada pohon-pohon teduh di tempat nyegat bemo WL. Sedari SD saya menyukai tempat itu meskipun dulunya lebih bagus karena masih banyak rerumputan dan pohonnya. Mungkin setannya juga banyak.

*And the simple thing is: I want to be better than this, I can. 
Sorry for the people that meet the worse version of me or my attitude :( Or me in unstable condition. I don't know if I'm too late on searching of the real me. Thank you for some particular friends that believe in me or just write two words for me, like "Stay humble". The people that know a little part of the real me and support me.

14.10.13

DIY Fair

DIY Fair (13/10 at Surabaya Town Square) is part of DIY (Design-It-Yourself) "Prototips" by c2o library and collabtive and also collaborating with Action Sunday by Soledad & the Sisters Co., the creator of Sunday Market. DIY itself is held annually about design conference, there are many kinds of activites at DIY, such as workshop, dialogue, and festival. Meanwhile, this DIY Fair consists of festival featuring art + design market, exhibition, and music performance by Altarise, Humi Dumi, and White Shoes and The Couples Company.

For further info and more upcoming activities by DIY, click: http://diysub.com

Well, I took some snaps before the music performance. 




Post A Place (share your favorite place in Surabaya via artworks on postcards)



 

Some Cool 'Lapaks' (and believe me, there are many more!)


8.10.13

The Biopic of My Life Will Only Have the Budget For A Zoom Out


Two weeks of love-making

Yesterday I re-watched this movie Submarine (2010). I wrote on my diary after the first time I watched this. It says about Oliver Tate (the main character, a Welsh schoolboy) if I could bring him out of the screen and high five. Some of what Oliver says in the movie, it's like, oh, that's so me, really me. I like the way he goes on with himself, you know, like um... his moment of solitude near the beach which makes him more individual, his curiousity, insecurity, quirkiness. Probably that's the male version of me. He's different from the average teenager that likely spend their time hang out with friends, may be I was different and I am too. About the bullying to. I may not really experience the bullying of such things in the movie. But, I know how it feels when people talk behind you and indirectly mocking in front of you, with different choice of words-form. Sometimes there is one moment in my life that I would not come back even just in a dream, high school. I found out that university is more human, for me. Why do I take such a long examples about the bullying. Well, apparently I like everything in the movie, the soundtrack (of course, it's Alex Turner), the camera movement, the setting in 80s, the amateur camera or home making video that record the Two Weeks of Love-making. Those industrial place that Oliver chooses for them, he says it's not romantic. For me that's awesome. I like the way they move on from chapter to chapter like the theme song of serial killer or horror movie. That makes me laugh, though. Some of what he thinks about himself is also happening to me, like wondering how is it like imagine people's response when I suddenly die tomorrow, about the film crew that following me wherever I go. Let's see some quotes that I love from Oliver Tate.

* * *
I find that the only way to get through life is to picture myself in an entirely disconnected reality. I often imagine how people would react to my death.

* * *


In many ways, I prefer my own company. It gives me time to think. I suppose it's a bit of an affectation.

* * *

I wish life could be more like America soap operas. Then, whenever things got dramatic, you could just fade the picture down and pick things up again later.

* * *

Sometimes I wish there is a film crew following my every move, I imagine the camera craning up as I walk away. 
But, unless things improve, the biopic of my life will only have the budget for a zoom out.

* * *

(A letter to Jordana)
You're the only person I would allow to be shrunk in microscopic size, and swim inside me in a tiny submersible machine... You're too good for me, you're too good for anyone else.

* * *

Tonight, I stumbled across an encyclopedia entry on ultrasound. Ultrasound is a sound vibration to high frequency to be audible. It was first developed to locate submerged objects, submarines, depth charges, atlantis, and such some animals like bats, dolphins, and dogs can hear within the ultrasonic frequency. But no human can. No one can truly know what anyone thinks or feels. What's inside mum? What's inside dad? What's Inside Jordana?

We're all travelling under the radar, undetected and no-one can do anything about it.

* * * 

(to his mum)
Who could you save first in a fire given the hypothetical situation that dad and I were equally hard to save?

* * *

Every night I come to the same place and wait till the sky catches up with my mood. The pattern is set. 

* * *